Cara mendidik anak
secara Islami sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan, petunjuknya hanya satu
dan sudah sangat jelas. Yaitu mendidik anak dengan menggunakan pedoman Alquran
dan Sunah atau hadis. Cara mendidik ini sudah banyak dijelaskan dalam berbagai
sumber, orang-orang pun sebenarnya sudah sangat memahaminya pula, tetapi memang
untuk benar-benar menerapkan cara mendidik ini diperlukan niat yang
sungguh-sungguh.
Anak adalah anugerah
dari Allah yang sangat luar biasa. Ketika seseorang memiliki anak, berarti dia
telah mendapatkan kepercayaan yang besar dari Allah untuk membina sang anak
tersebut menjadi manusia yang luar biasa di masa mendatang. Kriteria luar biasa
pun beragam, yang jelas seorang anak dengan pemahamaan agama yang baik, pasti
termasuk ke dalam kategori anak yang luar biasa. Oleh karena itu, seorang anak
sebaiknya dididik dengan cara yang terbaik sesuai dengan tuntunan agama.
Dalam Islam, Alquran
dan Hadis adalah pedoman yang utama bagi umatnya. Pun dalam hal bagaimana cara
mendidik anak secara Islami. Tanpa harus menggunakan berbagai referensi lain,
cukup dengan Alquran dan Hadis saja, insya Allah setiap orang tua dapat
mendidik buah hati mereka menjadi sosok yang berguna dunia dan akhirat.
Namun demikian,
mendidik dengan Alquran dan Hadis pun juga bukan perkara yang mudah. Ayah dan
Bunda tidak bisa melakukannya semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal
yang harus dipersiapkan. Maka dari itu, ketika seseorang telah menjadi orang
tua, mereka perlu untuk mempelajari Alquran dan hadis secara lebih intens.
Hal tersebut bahkan
tidak bisa dilakukan oleh seorang diri. Mempelajari ilmu agama harus dilakukan
dengan menggunakan pembimbing, jika tidak, bisa jadi kita akan memaknai agama
dengan cara yang salah. Maka dari itu, saat telah menikah, perbanyaklah ilmu
agama, di mana di dalamnya telah termuat ilmu untuk mendidik anak secara
Islami.
Setelah
mempelajari Alquran dan hadis dengan sungguh-sungguh bersama pembimbing yang
dipercaya, seseorang bisa mulai menerapkan ilmu cara mendidik anak secara
islami kepada putra dan putrinya. Di sela-sela itu, kegiatan belajar agama tak
boleh ditinggalkan, sebab seberapa sering ayah dan bunda belajar, tetap ilmu
itu tak akan pernah habis, dan akan selalu ada hal bermanfaat yang bisa ayah
dan bunda dapatkan.